Senin, 14 Oktober 2013

TEORI FUNGSI TANAH


Tanah adalah material tidak padat yang terletak dipermukaan bumi dan berfungsi sebagai media tumbuh tanaman. Bagi tanaman, tanah memiliki 4 fungsi utama yaitu ; a) memberikan unsur hara (makanan tumbuhan) dan sebagai tempat akar dapat bertumbuh. b) menyediakan air dan sebagai tempat penampung air. c) menyediakan udara untuk pernapasan akar. d) sebagai media tumbuhnya tanaman. Salah satu fungsi tanah ialah sebagai tempat hidupnya mikroba tanah yang sangat bermaanfaat bagi tanaman. Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan lahan pertanian yaitu biologi, fisiki dan kimia. Menurut Prof. Dr. Lukman Gunarto, “kunci kesuburan tanah adalah bagaimana kita bisa saling menyeimbangkan unsur biologi, kimia dan fisik media tanah. Selama ini kebanyakan petani hanya fokus kepada unsur kimia saja. Akibatnya, hasil panen malah merosot dan boilogis tanah pun terganggu. Fakta sejak 1990, hasil panen kita tidak pernah optimal.”.
Lapisan Tanah
Ditinjau dari horizon/fisik media tanah. Lapisan O dan A1 adalah lapisan tanah paling atas, yang paling sering atau mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar BO terkumpul dan mengalami pembusukan.
Lapisan E dan B adalah bagian yang memiliki BO yang lebih sedikit, tetapi mengandung lebih banyak unsur yang tercuci dari pada lapisan diatasnya. Kegiatan pertanian pada umumnya terjadi pada lapisan O sampai B.
Lapisan C dan R adalah lapisan batuan terlapuk yang merupakan dari batuan induk. Lapisan tanah pada saat ini sudah parah kondisi kerusakannya oleh karena pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dan berlangsung lama, sehingga mengakibatkan ; kondisi tanah menjadi keras, Tanah semakin lapar dan haus pupuk, Mokroorganisme tanah yang semakin menipis, Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman, Tanah semakin miskin unsur hara baik mikro dan makro.
Ditinjau dari unsur kimia tanah. Unsur hara merupakan kebutuhan pokok tanaman, baik berupa nutrisi maupun sumber energy yang menunjang kehidupan tanaman. Unsure tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Sedangkan sisa unsur hara lainnya didapatkan melalui pemupukan karena ketersediaannya terbatas di tanah.  Unsur hara dibedakan menjadi dua bagian utama ; Unsur hara makro yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ( karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),  dan magnesium (Mg)  ). Unsur hara mikro diantaranya (belerang (S), besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), tembaga (Cu), seng (Zn), dan klor (Cl) ).
Ditinjau dari unsur biologi tanah. Pada mulanya penggunaan pupuk kimia mampu meningkatkan hasil panen, akan tetapi lama kelamaan hasil panen makin merosot dan kondisi tanah makin lama makin tidak subur. Maka dari hasil penelitian yang cukup lama akhirnya diketahui bahwa kekurangan unsure biologi salah satunya yang menyebabkan tanah semakin lama semakin tidak subur. Unsur biologi tanah dibagi menjadi dua, yaitu mikroba tanah dan hormon pertumbuhan pada tumbuhan. a) mikroba tanah dan b) hormon pertumbuhan (ZPT = zat pengatur tumbuh).

Minggu, 13 Oktober 2013

Pemberian Nomor P-IRT


Pemberian Nomor P-IRT dapat diketahui sebagai berikut.

  1. Nomor P-IRT minimal terdiri dari 15 (lima belas) digit sebagai berikut : P-IRT No. 1234567890123-45
  2. Penjelasan 15 (lima belas) digit sebagai berikut.
    • digit ke-1 menunjukkan kode jenis kemasan sesuai Sub Lampiran 6
    • digit ke-2 dan 3 menunjukkan nomor urut/kode jenis pangan IRTP sesuai Lampiran 7
    • digit ke- 4,5,6 dan 7 menunjukkan kode provinsi dan kabupaten/kota sesuai Sub Lampiran 8
    • digit ke-8 dan 9 menunjukkan nomor urut pangan IRTP yang telah memperoleh SPP-IRT
    • digit ke- 10,11,12, dan 13 menunjukkan nomor urut IRTP di kabupaten/kota yang bersangkutan
    • digit ke 14 dan 15 menunjukkan tahun berakhir masa berlaku
    3. Nomor P-IRT diberikan untuk 1 (satu) jenis pangan IRT
        Setiap perubahan, baik penambahan maupun pengurangan provinsi, kabupaten/kota, pemberian  nomor disesuaikan dengan kode baru untuk provinsi, kabupaten, dan kota yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dalam penerbitan kode provinsi, kabupaten, dan kota.

sumber // DisKesKlk

Sabtu, 12 Oktober 2013

TOKSISITAS JAMUR


Jamur Tiram
     Beberapa Pemahaman Masyarakat tentang Toksisitas Jamur yaitu sebagai berikut.
  1. Jamur yang sudah dimakan siput atau hewan akan aman dikonsumsi manusia. Penjelasan : Tidak ada jaminan jamur aman dimakan manusia jika telah dikonsunsi hewan.
  2. Jamur yang sudah dikeringkan aman dikonsumsi karena kandungan toksinnya akan hilang oleh pengeringan. Penjelasan : ada jamur yang dapat dikonsumsi setelah dikeringkan. Namun, jamur Amanita, contohnya tidak akan berkurang toksisitasnya dengan cara pengolahan apa pun.
  3. Gejala keracunan akan tampak segera sesudah mengkonsumsi jamur. Penjelasan : Banyak fungi yang mengakibatkan keracunan setengah hingga satu jam setelah dikonsumsi. Namun, jamur Amanita belum menunjukan keracunan hingga 8-12 jam kemudian.
  4. Jamur yang tumbuh dipohon hidup aman dikonsumsi. Penjelasan : Toksisitas fungi bersifat genetik, tetapi kadang dapat dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya.
sumber://penebar swadaya.

Jumat, 11 Oktober 2013

Rumah Pangan Organik: Beras Lokal "Ciherang"

Rumah Pangan Organik: Beras Lokal "Ciherang": Beras Lokal      Beras lokal dengan benih dari "Ciherang" yang diproduksi dari Kelompok Karya Tani Lestari Desa Selisihan dan...

KOMODITAS TANAMAN OBAT Beserta Nama Latin



Jahe Merah

  1. Akar kucing (Toddalia asiaticaLAMK)
  2. Artemisia (Artemisia papuana)
  3. Bakung (Crinum aciaticum)
  4. Bangle (Zingiber pupureum. Rxb)
  5. Bawang Sabrang (Ekuhterune Americana)
  6. Beluntas (Pluchea indica)
  7. Bidara Laut (Strychonos ligustrira)
  8. Brotowali (Tinospora crispa)
  9. Buah Merah (Pandanus conoideus)
  10. Cincau (Cycllea barbata)
  11. Dlingo (Acerus salamus)
  12. Ganja (Canabis sativa)
  13. Jahe (Zingiber officinale)
  14. Jamur Ling Zhi (Gonoderma lucidium)
  15. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)
  16. Jawer kotok (Calewus secutellaroiges)
  17. Jeruk Klingkit (Triphasia trifolia)
  18. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
  19. Johar (Cassia siamia)
  20. Jojoba (Simmondsia chinensis)
  21. Kapulaga (Ammomum cardamomum)
  22. Kecubung (Datura metel)
  23. Kemangi (Ocimum sanchum l.)
  24. Kemrunggi (Caesalpinia Crista Linn.)
  25. Kencur (Kaempferia galanga)
  26. Kepet (Guania javanica)
Kunyit Lokal
  1. Kunyit (Curcuma domestica)
  2. Kuwalot (Brucea sumatrana)
  3. Lavender (Lavandula spp.)
  4. Lempuyang pahit (Zingiber amorican)
  5. Lempuyang wangi (Zingiber aromatica)
  6. Lengkuas (Lenguas galangga)
  7. Lidah buaya (Aloe vera)
  8. Mahkota dewa (Phalaria macrocarpa)
  9. Mangkokan (Nothopanax scutelarius)
  10. Mangkudu (Morinda citrifolia L.)
  11. Nenas kerang (Rhoco discoloi)
  12. Pacar air (Impatiens spp.)
  13. Paliasa (Kleihovia hospita)
  14. Pasmau (Eupatorium inulifolium)
  15. Patah tulang (Euphorbia terucelli)
  16. Pegagan (Centella asiatica)
  17. Pulepandak (Rauvolfia serventine)
  18. Purwoceng (Pimpinella pruatjan)
  19. Salam (Eugeniapolyantha)
  20. Sambiloto (Andrographis paniculata)
  21. Sanrego (Lunacia amara Blanco.)
  22. Selasih (Ocimum basilicum L.)
  23. Sembung (Sphaerantus indicus)
  24. Senggugu (Clerodendrum serratum L.)
  25. Sereh (Cybopogen nardus)
  26. Sirih (Piper betle)
  27. Tapkliman (elephantopus scaber)
  28. Tempuyung (Sonchus arvensis)
  29. Temu giring (Curcuma heyneana)
  30. Temu ireng (Curcuma aeroginosa)
  31. Temu kunci (Boesenbergia pandurata)
  32. Temu wiyang (Emillia sonchifolia)
  33. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
  34. Temumangga (Curcuma mangga)
  35. Temuputih (Curcuma zedoria Berg.)
  36. Tribulus (Tribulus terrestring)
  37. Tribulus (Tribulus cistoides)
  38. Ungu (Graphtophiullum pictum)
  39. Wijaya kusuma (Epiphyllum oxypetalum)
  40. Zodia (Evodia suaveolens)
sumber ://Dept Horti

Minggu, 06 Oktober 2013

Sekolah Lapang Pembibitan Hortikultura

             
            Sekolah Lapang (SL) Pembibitan Hortikultura bersama kelompok wanita Tani Pucak Pangan Lestari di Desa Selisihan, merupakan SL pertama dari serangkaian agenda m-KRPL Kec/Kab Klungkung. Tujuan diadakannya SL pembibitan agar KWT bisa lebih memahami langkah-langkah dalam menghasilkan bibit yang berkualitas.

Sekolah Lapang Pembibitan Hortikultura
.
             Bersama tim dari BPTP Bali yang dimentori oleh Ibu Ketut Kasih sebagai pemberi materi SL pembibitan, beliau menekankan pada pemilihan benih dan pupuk yang berkualitas sebagai media untuk menciptakan bibit yang berkualitas. Pada waktu menyiapkan media diusahakan agar menggunakan pupuk kandang atau Kascing atau Pocatri 100%, dikarenakan sangat membantu dengan baik pada saat proses perkecambahan dan pertumbuhan daun dengan sempurna. 

Sabtu, 05 Oktober 2013

Manfaat sayuran Lobak Organik


Sayuran Lobak
            Kandungan kimia dari umbi sayuran Lobak Organik yaitu vitamin A, B1, B2, niasin, minyak atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, fosfor, zat besi, dan asam oksalat. Sedangkan untuk daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri antioksida.
        Manfaat dari lobak adalah mengatasi perut kembung, disentri, sembelit, sering sendawa, radang saluran nafas, gondokan, batuk. Selain untuk mengatasi influenza, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, TBC paru-paru dan asma, keracunan gas arang, lobak bisa mencegah kangker, batu ginjal, pengerasan hati, luka bakar, bisul, eksim, haluskan kulit, dan kurangi nafsu makan berlebihan.
Beberapa contoh khasiat ramuan sayuran Lobak;
Manfaat lobak untuk mengatasi Asma : 1) siapkan 200 g Umbi Lobak, 2) kemudian di jus, 3) tambahkan 50 cc jus jahe rebus hingga mendidih, 4) tambahkan madu secukupnya dan diminum selagi hangat. Khasiat lobak putih untuk mengobati sakit jantung : 1) 250 g umbi lobak dipotong kecil, 2) 30 g daun dewa segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, 3) lalu disaring dan diminum 2 kali sehari, 4) setiap kali minum sebanyak 200 cc.